contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Jumat, 18 Desember 2009

Hutan Sulawesi Barat

Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh meminta agar hutan di provinsi tersebut segera dilakukan reboisasi kembali agar hutan di wilayah itu mampu menampung sumber daya air yang bisa membangkitkan energi listrik.
"Hutan Perlu direboisasi kembali agar daerah ini memiliki sumber air yang melimpah terkandung di dalam tanah, dan juga sungai tidak menjadi kering, sehingga bisa dimanfaatkan, selain untuk dikomsumsi sebagai kebutuhan, juga bisa membangkitkan energi listrik," ujarnya pada saat melakukan peresmian gardu induk PLN Mamuju, Jum'at.

Acara peresmian gardu induk PLN Mamuju itu dihadiri Kepala PLN Cabang Mamuju Khening Kyat Pamungkas, serta sekitar 58 orang camat yang berasal dari lima Kabupaten di Provinsi Sulbar.

Gubernur mengatakan, hutan di Sulbar sekitar 2.500 hektare telah mengalami kerusakan yang sangat serius akibat ulah tangan manusia.

"Ulah manusia seperti praktek illlegal loging, pembukaan HPH oleh perusahaan, dan pembalakan liar dari warga, serta pembakaran hutan telah merusak hutan kita," ujarnya.

Sehingga, kata dia, hutan yang rusak tersebut tidak mampu menampung sumber air disaat musim kemarau akibat gundul bahkan dapat menimbulkan bencana seperti banjir.

Menurut dia, kondisi tersebut cukup berpengaruh bagi pembangkit energi listrik karena tidak memiliki sumber pembangkit yakni air, seperti yang terjadi di Kabupaten Mamasa yang sungainya mampu menjadi sumber energi bagi pembangkit listrik di PLTA Bakaru Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan.

"Di saat kekeringan debit airnya sungai Mamasa berkurang, dan pembangkit listrik PLTA Bakaru tidak dapat beroperasi sehingga kitapun terkena imbasnya berupa pemadaman.

Oleh karena itu, kata dia, pada 2010 Pemprov Sulbar akan kembali melakukan program reboisasi hutan agar sumber air terpelihara dan mampu menjadi sumber energi pembangkit listrik, disamping untuk mencegah terjadinya banjir yang kerap melanda walayah ini.

"Tahun ini akan memprogramkan kepada pemerintah pusat untuk memprogramkan kembali penghijauan hutan yang gundul," ujarnya.

Ia juga meminta agar semua pihak di wilayah tersebut dapat membantu program itu khususnya camat sebagai pemerintah di kecamatan karena memiliki kemampuan untuk menjankau wilayah terpencil yang rawan pengrusakan hutan.

"Camat harus melakukan antisipasi kerusakan hutan, akibat ulah manusia, karena kalau hutan habis, kita juga susah minum," ujarnya.
(T.PK-MFH/A023)

0

0 komentar:

Posting Komentar

Followers